Apa Kata Demokrat soal Hasil Hitung Cepat Pilpres dan Pileg? - KOMPAS.com

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) memberikan orasi politik saat kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019). Kampanye terbuka bertema Prabowo Menyapa tersebut dihadiri partai pendukung, relawan dan tokoh nasional Koalisi Adil Makmur.ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) memberikan orasi politik saat kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019). Kampanye terbuka bertema Prabowo Menyapa tersebut dihadiri partai pendukung, relawan dan tokoh nasional Koalisi Adil Makmur.






JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) merespons berbagai hasil hitung cepat (quick count) terkait Pilpres dan Pileg 2019.

Dalam sejumlah hitung cepat Pilpres dari berbagai versi lembaga survei, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dibanding pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Demokrat merupakan partai yang mengusung Prabowo-Sandiaga.

Sementara itu dalam hitung cepat Pileg, misalnya data Litbang Kompas terkini, menunjukkan Demokrat meraih 8,09 persen. Adapun jumlah suara yang masuk dalam hitung cepat Litbang Kompas mencapai 87 persen.


Baca juga: Hasil Quick Count Sementara 10 Lembaga untuk Pilpres 2019

Untuk diketahui, ambang batas parlemen yang berlaku saat ini adalah 4 persen.

"Kalau teman-teman wartawan bertanya bagaimana sikap Demokrat terhadap hasil sementara quick count baik untuk Pilpres dan Pileg, kami tanggapi bahwa kami akan menghormati dan menunggu hasil resmi KPU. Itu langkah terbaik bagi kita semua termasuk dalam konteks pemilihan legislatif," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Demokrat, Rabu (17/4/2019) malam.

AHY menjelaskan, sikap Demokrat menunggu hasil resmi KPU agar mendapatkan gambaran lebih kredibel dan terhindar dari informasi simpang siur.

"Dengan demikian akan mengurangi kesimpangsiuran dalam berita terkait hasil yang diraih di berbagai daerah," kata dia.

Saat ini, kata AHY, Demokrat lebih fokus mengawal proses penghitungan suara secara rill. Hal itu guna memastikan agar terhindar dari potensi kecurangan.

"Mari kita hargai proses yang berjalan, kita kawal suara jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diharapkan terutama kecurangan yang terjadi di TPS maupun ditempat lainnya dalam proses penghitungan suara ini," kata dia.


















Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:














Read More

Komentar