IAIN Parepare--- Segenap civitas akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di pelataran gedung zona akreditasi, Senin (01/10).
Hari Kesaktian Pancasila merupakan peringatan ditumpasnya upaya kudeta Gerakan 30 September 1965 atau dikenal dengan peristiwa G30S/PKI. Hari Kesaktian Pancasila ini diperingati setiap 1 Oktober.
[caption id="attachment_8903" align="alignnone" width="300"] Foto: Pembacaan teks proklamasi[/caption]
Upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan. Dalam sambutannya, Ahmad melihat di era globalisasi terutama dalam lintas negara, lintas bangsa, lintas komunitas berpotensi masuknya paham radikal.
“Salah satu karakter paham radikal ini adalah menganggap bahwa mereka lah yang paling benar. Dengan paham radikal ini telah mengabaikan hak-hak dasar kita, baik hak kita sebagai umat beragama, hak-hak kita didalam bernegara, berbangsa, tetapi kita melihat betapa pancasila tetap mempersatukan kita atas kesadaran kita semua sehingga negara republik Indonesia masih berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad mengajak kepada segenap civitas akademik agar tetap bejuang mempertahankan Pancasila.
“Kalau dulu para pejuang berjuang untuk merdeka dari penjajah, tetapi kini dengan lintas negara ini kita semua harus tetap berjuang mempertahankan pancasila terutama dari paham radikal. Sebab mereka tidak ingin melihat Indonesia berada dalamsuatu negara kesatuan, mereka ingin memecah belah negara kesatuan kita ini,” ujarnya.
Salah satu bentuk nyata yang dilakukan IAIN Parepare dalam mempertahankan Pancasila, IAIN Parepare masih tetap mempertahankan mata kuliah Pancasila yang harus diprogram oleh setiap mahasiswa.
Usai upacara, Rektor IAIN Parepare juga mengajak segenap civitas akademik mulai dari pejabat, dosen, pegawai administrasi hingga mahasiswa untuk ikut mendonasikan hartanya kepada korban bencana alam gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Sulawesi Tengah khususnya sivitas akademika IAIN Palu.
“Sebagian atau sebagian kecil harta kita, didonasikan untuk masyarakat Palu khususnya IAIN Palu karena di IAIN Palu ternyata banyak dosen, para tenaga administrasi dan mahasiswa yang mengalami kecelakaan didalam terjadinya gempa dan tsunami. Mulai pada hari ini, Insyaa Allah kita akan meminta kerelaan dari bapak-bapak, ibu-ibu maupun dari anak-anakku mahasiswa, sekecil apapun dan dalam bentuk apapun, Insyaa Allah akan disampaikan kepada IAIN Palu,” ungkapnya.
Kegiatan donasi tersebut merupakan inisiatif dari hasil pembahasan dalam forum para pimpinan 58 PTKIN (Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri) bersama Menteri Agama Republik Indonesia (RI).
Hari Kesaktian Pancasila merupakan peringatan ditumpasnya upaya kudeta Gerakan 30 September 1965 atau dikenal dengan peristiwa G30S/PKI. Hari Kesaktian Pancasila ini diperingati setiap 1 Oktober.
[caption id="attachment_8903" align="alignnone" width="300"] Foto: Pembacaan teks proklamasi[/caption]
Upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan. Dalam sambutannya, Ahmad melihat di era globalisasi terutama dalam lintas negara, lintas bangsa, lintas komunitas berpotensi masuknya paham radikal.
“Salah satu karakter paham radikal ini adalah menganggap bahwa mereka lah yang paling benar. Dengan paham radikal ini telah mengabaikan hak-hak dasar kita, baik hak kita sebagai umat beragama, hak-hak kita didalam bernegara, berbangsa, tetapi kita melihat betapa pancasila tetap mempersatukan kita atas kesadaran kita semua sehingga negara republik Indonesia masih berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad mengajak kepada segenap civitas akademik agar tetap bejuang mempertahankan Pancasila.
“Kalau dulu para pejuang berjuang untuk merdeka dari penjajah, tetapi kini dengan lintas negara ini kita semua harus tetap berjuang mempertahankan pancasila terutama dari paham radikal. Sebab mereka tidak ingin melihat Indonesia berada dalamsuatu negara kesatuan, mereka ingin memecah belah negara kesatuan kita ini,” ujarnya.
Salah satu bentuk nyata yang dilakukan IAIN Parepare dalam mempertahankan Pancasila, IAIN Parepare masih tetap mempertahankan mata kuliah Pancasila yang harus diprogram oleh setiap mahasiswa.
Usai upacara, Rektor IAIN Parepare juga mengajak segenap civitas akademik mulai dari pejabat, dosen, pegawai administrasi hingga mahasiswa untuk ikut mendonasikan hartanya kepada korban bencana alam gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Sulawesi Tengah khususnya sivitas akademika IAIN Palu.
“Sebagian atau sebagian kecil harta kita, didonasikan untuk masyarakat Palu khususnya IAIN Palu karena di IAIN Palu ternyata banyak dosen, para tenaga administrasi dan mahasiswa yang mengalami kecelakaan didalam terjadinya gempa dan tsunami. Mulai pada hari ini, Insyaa Allah kita akan meminta kerelaan dari bapak-bapak, ibu-ibu maupun dari anak-anakku mahasiswa, sekecil apapun dan dalam bentuk apapun, Insyaa Allah akan disampaikan kepada IAIN Palu,” ungkapnya.
Kegiatan donasi tersebut merupakan inisiatif dari hasil pembahasan dalam forum para pimpinan 58 PTKIN (Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri) bersama Menteri Agama Republik Indonesia (RI).
Komentar
Posting Komentar