Jokowi Effect, IHSG Berjaya di Asia Tenggara Pekan Ini - detikFinance




Jakarta

- Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) menjadi juara di Asia Tenggara. Capaian tersebut dicapai IHSG di tengah perdagangan pekan ini yang singkat karena libur pemilu pada Rabu (17/4/2019) dan libur peringatan Jumat Agung di Jumat (18/4/2019).

Mengutip CNBC Indonesia, kondusifnya pemilu serta kemenangan Joko Widodo (Jokowi) versi hasil hitung cepat (quick count) memberikan sentimen positif di bursa saham. Jokowi Effect jilid II digadang-gadang akan mendongkrak kinerja ISHG. Hal tersebut terbukti di pekan ini, hanya dalam tiga hari perdagangan IHSG mencatat penguatan 1,58% ke level 6597,22.

Bahkan untuk kawasan Asia, dengan perdagangan yang singkat ISHG mampu menjadi terbaik kedua, hanya kalah dari indeks Shanghai China yang perdagangannya dibuka penuh lima hari dalam sepekan.

Satu ketidakpastian akan hilang jika Jokowi kembali menjadi orang nomor 1 di Indonesia. Program-program yang dirancang dan dijalankan dalam lima tahun terakhir akan berlanjut. Ketidakpastian merupakan musuh pasar saham. Jika semua telah jelas maka arus modal akan deras masuk ke Indonesia.

Chief Executive Officer PT Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem, menyebut penguatan IHSG lantaran pelaku pasar merespons positif hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei yang menyatakan pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Pasar merespons kemungkinan besar petahana menang," kata Hendra, kepada wartawan saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Kamis petang (18/4/2019).

Jokowi Effect Jilid II bahkan diprediksi membawa IHSG naik ke kisaran 7.100 di tahun ini.

Hendra mengungkapkan saham-saham konstruksi yang bergerak di infrastruktur mengalami kenaikan 2-3 hari menjelang Pilpres, sehingga bukan tidak mungkin IHSG diprediksi bisa menembus level psikologis baru di angka 7.100 di penghujung tahun ini.

Senada dengan Hendra, Senior Analyst Mirae Aset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dalam risetnya menyampaikan hingga akhir tahun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menyentuh level 7.123 atau naik 9,9%.

"Kami pikir terpilihnya kembali Jokowi sebagai Presiden Indonesia akan memicu lebih banyak arus modal asing masuk ke pasar saham Indonesia," kata Hariyanto dalam Strategy Focus yang dirilis, Kamis (18/04/2019).

Menurut Hariyanto ketidakpastian dalam politik di Indonesia akan hilang setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan pernyataan resmi tentang pemenang pemilihan presiden. (hns/hns)












Read More

Komentar